This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, June 6, 2023

 TEKNIK DASAR PERALATAN GELAS LABORATORIUM


    

Peralatan laboratorium terdapat 2 jenis bahan yaitu berbahan gelas dan non gelas, cara perawatan alat gelas berbeda dengan cara merawat non gelas. Laboratorium merupakan tempat eksperimen pengujian ilmiah yang di dalamnya terdapat peralatan laboratroium. Salah satu cara agar laboratorium tetap nyaman adalah dengan merawat alat laboratoriumnya. Fungsi dari perawatan ini tentu akan berimbas pada kebersihan laboratoriium dan kenyamanan para praktikan yang sedang melakukan penelitian. Nah agar peralatan gelas laboratorium dapat terawat dengan baik, silahkan pelajari materi dibawah ini.

 Teknik dasar peralatan gelas lab. apk

 

 GOOGLE CLASSROOM TEKNIK DASAR PERALATAN LABORATORIUM




Setelah diberikan materi dalam berbagai media, selanjutnya agar pengetahuan yang di dapat lebih kuat lagi teman teman akan diberikan tugas dan quiz melalui google classroom. 

Link kelas

         MODUL TEKNIK DASAR PERALATAN LABORATORIUM

 


 

Ilmu pengetahuan alam yang di dalamnya termasuk pengetahuan bidang fisika, kimia dan biologi termasuk ilmu yang berlandaskan eksperimen, artinya bahwa tidak mungkin belajar tiga bidang ilmu tersebut tanpa adanya laboratorium. Dan berikut ini adalah pengenalan serta cara perawatan alat gelas dan non gelas laboratorium dalam bentuk flipbook.

Flipbook Modul 

PERAWATAN ALAT LABORATORIUM

 


 

    Laboratorium adalah unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian,
kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat (Permen No 145 Tahun 2014).
    Peranan laboratorium sangat besar sebagai sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan oleh pengguna laboratorium. Untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium, maka laboratorium perlu dikelola dengan baik sehingga mendorong semangat kerja mahasiswa, dosen, dan
pengguna lainnya. Agar bekerja di laboratorium merasa aman dan nyaman, maka laboratorium berikut
sarana lainnya perlu dikelola dan dipelihara secara rutin, sehingga dapat berfungsi seoptimal mungkin.
Kerusakan yang terjadi pada peralatan laboratorium dapat dicegah dengan melakukan upaya pemeliharaan dan penyimpanan peralatan secara rutin dan teratur. Disadari atau tidak, kerusakan pada
peralatan laboratorium akan berakibat langsung kepada biaya yang besar untuk mengganti komponen
peralatan yang rusak. Agar peralatan di laboratorium selalu dalam keadaan siap untuk dipakai, maka diperlukan pemeliharaan dan penyimpanan peralatan laboratorium yang baik.

 Berikut merupakan salah satu contoh cara memperbaiki kerusakan serta cara merawat peralatan non gelas;

Perawatan alat laboratorium


PENGENALAN ALAT LABORATORIUM

 

 
 
Alat-alat laboratorium biasanya digunakan dalam praktikum kimia atau biologi. Biasanya, alat-alat laboratorium yang terbuat dari kaca dan tembus pandang tidak mudah bereaksi dengan bahan kimia. Selain itu, bahan kaca juga memiliki titik didih tinggi, sehingga tidak mudah meleleh meski dipanaskan dalam suhu 1.000 derajat celsius. Selain peralatan gelas, alat laboratorium juga terdapat bahan non gelas. 

Berikut ini adalah pengenalan alat-alat laboratorium beserta fungsinya dalam bentuk video pendek.
 


 

Sunday, March 26, 2023

TEKNIK DASAR PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

 TEKNIK DASAR PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM

Peralatan laboratorium beragam fungsi dan kegunaannya. Beberapa fungsi alat laboratorium antara lain untuk mengukur volume cairan, mengukur berat bahan, mereaksikan bahan serta menghaluskan bahan. 


 

Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai berbagai macam alat laboratorium dengan cara penggunaan dan perawatannya. Namun sebelumnya, sedikit kita ketahui apa itu laboratorium. Kita bisa memahami, laboratorium merupakan tempat atau ruangan khusus yang digunakan untuk meneliti, menganalisa, mencoba, merekayasa serta menyimpulkan tentang suatu peristiwa yang terjadi secara ilmiah dan bukti yang nyata. 

Peralatan laboratorium terbuat dari gelas dan non gelas. Peralatan non gelas terbuat dari bahan karet, keramik dan logam, sedangkan peralatan gelas terbuat dari bahan gelas yang mudah pecah. Berikut penjelasan mengenai Teknik Dasar Penggunaan Alat Laboratorium dalam bentuk modul.

Modul Teknik Dasar Penggunaan Alat Laboratorium

Friday, March 24, 2023

TEKNIK DASAR PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUM


TEKNIK DASAR PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUM

Peralatan laboratorium beragam fungsi dan kegunaannya. Beberapa fungsi alat laboratorium antara lain untuk mengukur volume cairan, mengukur berat bahan, mereaksikan bahan serta menghaluskan bahan. 

 

                                             Gambar 1. Alat Laboratorium gelas dan non gelas

Sumber: adamelimpah.com

Pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai berbagai macam alat laboratorium dengan cara penggunaan dan perawatannya. Namun sebelumnya, sedikit kita ketahui apa itu laboratorium. Kita bisa memahami, laboratorium merupakan tempat atau ruangan khusus yang digunakan untuk meneliti, menganalisa, mencoba, merekayasa serta menyimpulkan tentang suatu peristiwa yang terjadi secara ilmiah dan bukti yang nyata. 

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta didik dapat mencapai tujuan berikut:

1. Mengetahui peralatan laboratorium

2. Memahami prinsip penggunaan peralatan gelas dan bukan gelas berdasarkan fungsinya

3. Memahami prosedur penggunaan peralatan gelas dan bukan gelas

4. Memahami perawatan peralatan gelas dan bukan gelas

 

B. Uraian Materi

 Mengenal Peralatan Laboratorium 

    Peralatan laboratorium terbuat dari gelas dan non gelas. Peralatan non gelas terbuat dari bahan karet, keramik dan logam. Berikut penjelasan mengenai peralatan gelas dan non gelas laboratorium.

1. Peralatan Gelas

Peralatan gelas merupakan peralatan yang terbuat dari bahan gelas tahan panas. Peralatan gelas memiliki beragam bentuk dan fungsinya serta ada yang memiliki skala ada yang tidak. Berikut beberapa jenis peralatan gelas.

 a. Gelas Piala (Beaker Glass)

Gambar 2. Gelas Piala (Beaker glass)  




    Gelas piala berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi. Selain itu, gelas piala berguna untuk menampung zat kimia. Gelas piala juga dapat digunakan untuk memanaskan cairan dan sebagai media pemanasan cairan.

  b. Labu Erlenmeyer (Conical Flask)

Gambar 3. Labu Erlenmeyer

Sumber: Baderbrawing.com

    Erlenmeyer digunakan untuk mencampur atau mereaksikan zat. Erlenmeyer juga berguna sebagai wadah untuk memanaskan cairan dan penampung filtrat. Selain itu, erlenmeyer juga berguna untuk wadah reaksi analit dengan larutan standar (titrasi).

c.  Labu Penyaringan (Filtering Flask)

                                                            Gambar 4. Labu penyaringan

                                                                                                          Sumber: Laboratorium SMK 

     Labu penyaringan digunakan untuk menampung hasil filtrasi vakum yang menggunakan corong Buchner. Labu penyaringan terbuat dari gelas yang tebal dan dapat menahan tekanan vakum. Labu penyaringan ini dirangkai dengan corong Buchner menggunakan cork yang sesuai. Selanjutnya, disambungkan ke pompa vakum dengan selang.

d. Gelas Ukur 

                                                                 Gambar 5. Gelas Ukur

                                                                                                          Sumber: Glassware indonesia

    Gelas ukur berguna untuk mengukur volume larutan atau zat cair yang tidak memerlukan tingkat ketelitian tinggi. Gelas ukur beragam, tersedia dalam ukuran 10 ml sampai dengan 2.000 ml.

e. Pipet Volumetrik

Pipette - 50mL Volumetric | MoreWine

                                                                Gambar 6. Pipet Volumetrik

                                                                                                          Sumber: morewinemaking.com

     Pipet volumetrik digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu sesuai kapasitas dengan teliti. Pipet ini digunakan bersamaan dengan pengisi pipet manual (bulb pipette filler manual) atau otomatis.

f. Pipet Mohr atau Pipet Ukur 

  Image result for pipet ukur 

  Gambar 7. Pipet Ukur

                                                                                                          Sumber:duniakimialestari.com

    Pipet ukur digunakan untuk mengambil dan mengeluarkan cairan sejumlah volume tertentu dengan teliti. Pipet ukur digunakan dengan bulb pipette filler manual atau otomatis.  

g. Pipet Tetes 

  Image result for pipet tetes  

  Gambar 8. Pipet Tetes

                                                                                                          Sumber:hariannusantara.com

     Pipet tetes digunakan untuk mengisap dan menahan cairan dalam pipet. Selain itu, untuk mengeluarkan cairan dengan menekan bulb secara bertahap.

h.  Buret Manual 


Image result for buret manual  

 Gambar 9. Buret Manual

                                                                                                              Sumber:midsci.com

     Buret manual digunakan untuk mengeluarkan larutan standar dengan ketelitian tinggi pada berbagai volume tertentu. Buret manual ini biasanya digunakan untuk titrasi. 

i. Tabung Reaksi 

  Image result for tabung reaksi 

 Gambar 10. Tabung Reaksi

                                                                                                                Sumber:bisakimia.com

    Tabung reaksi berguna untuk tempat mereaksikan bahan kimia. Selain itu, untuk uji mikrobiologi sebagai tempat media pertumbuhan mikroba menggunakan media cair atau media padat.

j. Labu Ukur 

  Image result for labu ukur 

 Gambar11. Labu Ukur

                                                                             Sumber:duniakimialestari.com

 

   Labu ukur digunakan untuk pembuatan larutan pereaksi atau larutan yang akan distandardisasi dengan volume tertentu dan dengan teliti.

k. Desikator

Image result for desikator laboratorium  

 Gambar12. Desikator

                                                                                                                Sumber:saintif.com

     Desikator berfungsi untuk mengeringkan bahan pada suhu kamar dengan zat pengering (desikan) yang bersifat higroskopis. Desikator secara umum digunakan di laboratorium untuk mendinginkan hasil pengeringan (pengovenan) atau hasil pengabuan sebelum penimbangan. Desikan harus dikeringkan atau diganti jika sudah jenuh menyerap uap air. Contoh yang mengalami perubahan warna adalah silika gel. Silika gel yang sudah jenuh menyerap uap air akan berubah warna menjadi merah jambu. Silika yang kering berwarna biru.

l. Corong gelas

  Image result for corong gelas 

 Gambar 13. Corong gelas

                                                                                                   Sumber:hariannusantara.com

     Corong gelas digunakan pada proses penyaringan dan pengisian cairan ke dalam buret, botol pereaksi, labu.

2. Peralatan Bukan Gelas

     Peralatan bukan gelas terbuat dari berbagai jenis bahan, antara lain karet, logam, keramik, dan plastik. Berikut beberapa peralatan laboratorium bukan gelas.

a. Pengisi Pipet Otomatis (Automatic Pipette Filler Bulb)

Image result for pengisi pipet otomatis 

Gambar 13. Pengisi pipet otomatis

 Pengisi pipet memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai berikut. 

1) Pipet berfungsi untuk mengisap (S, suction). 

2) Untuk mengeluarkan cairan (E, exhaust).

3) Untuk mengeluarkan udara dari bulb (A, aspirate)

 b. Penjepit cawan atau tang krus

Image result for tang krus  

Gambar 14. Tang Krus

Sumber: bacamaterial.blogspot.com

 Tang krus berfungsi untuk menjepit atau memegang berbagai macam cawan dan labu.

c. Botol Pencuci 

  Image result for botol pencuci akuades 

Gambar 15. Botol Pencuci

                                                                    Sumber:alatkesehatan.id
 
 Botol pencuci berfungsi untuk wadah akuades. Akuades tersebut untuk keperluan pelarutan, pembilasan, dan pembasahan bahan atau alat yang digunakan.
 
d. Jangka Sorong dan Mikrometer

Image result for Gambar Jangka Sorong Dan Mikrometer Sekrup  

Gambar 16. Jangka sorong dan Mikrometer sekrup

    Jangka sorong digunakan untuk pengukuran diameter luar dan dalam. Selain itu, jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan objek atau bahan.

 e. Mortal dan Pastel

Image result for mortal dan pastel 

Gambar 17. Mortal dan Pastel

 Mortal digunakan untuk menggerus bahan padatan menjadi halus sesuai kebutuhan.

f. Neraca Analitik

Image result for neraca analitik  

Gambar 18. Neraca Analitik

Sumber: Labmutu.com

    Neraca analitik adalah neraca yang memiliki tingkat ketelitian dalam penimbangan bahan mulai 1 mg (0,001 gram) sampai dengan 0,1 mg (0,0001 gram). Selain itu, neraca analitik memiliki kapasitas maksimum 100 gram sampai 200 gram. Neraca analitik digital merupakan alat analisis yang paling umum digunakan di laboratorium saat ini.

 Merawat Alat Laboratorium

     Mengatur dan memelihara alat laboratorium merupakan upaya agar laboratorium tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Perawatan alat merupakan bagian dari pengelolaan laboratorium. Dalam kaitannya dengan perawatan peralatan laboratorium, perawatan dimaksudkan sebagai usaha preventif atau pencegahan agar peralatan tidak rusak atau tetap terjaga dalam kondisi baik dan siap beroperasi. Berikut beberapa cara untuk merawat peralatan laboratorium.

a. Merawat alat gelas

> Mencuci  alat gelas baru

Rendam alat gelas dalam air kran, kemudian bilas menggunakan air sabun. Selanjutnya, dibilas dengan larutan HCl 0,2%, kemudian dibilas dengan aquades sebanyak 3 kali. Keringkan dengan udara kering air drying atau dioven pada suhu 105oC selama 1 jam. Alat ukur dari gelas tidak boleh dipanaskan karena akan merusak kalibrasinya. Peralatan laboratorium yang dapat dikeringkan dengan pemanasan adalah botol timbang, gelas arloji, cawan petri, tabung reaksi, corong gelas, corong Buchner, corong pemisah, cawan pengabuan, cawan penguapan, erlenmeyer, labu didih, pendingin, dan Soxhlet.

> Mencuci alat gelas bekas pemakaian basa kuat

Mencuci alat gelas bekas wadah pemakaian bahan kimia basa kuat, misal NaOH 0,1 M atau bekas wadah asam kuat HCl 2 M. Pertama, rendam alat atau bilas alat dengan air kran beberapa kali. Gunakan air sabun yang hangat dan sikat untuk membersihkan bagian dalam alat yang melengkung. Air bilasan dapat langsung dibuang ke wastafel. Bilas dengan air hingga sabunnya hilang dan terakhir bilas dengan akuades (aquades) sebanyak tiga kali.

>  Mencuci alat gelas bekas pemakaian bahan kimia organik

Hilangkan residu lemak atau minyak dengan cara merendam dalam pelarut, seperti aseton atau etanol. Selanjutnya, hasil bilasannya dimasukkan ke dalam wadah limbah bahan organik. Setelah itu, uapkan sisa pelarut dalam alat, kemudian cuci dengan air sabun dan bilas dengan air kran. Kegiatan terakhir, bilas dengan akuades.

> Mencuci alat gelas bekas bahan kimia

Rendam atau bilas alat dengan air keran hangat bersabun beberapa kali hingga bersih. Selanjutnya, bilas dengan akuades 3-4 kali.

b. Mengeringkan dan Menyimpan Peralatan Gelas Bersih

 • Mengeringkan alat gelas hasil pencucian tidak diperbolehkan menggunakan kain lap, kertas tisu, atau menggunakan bahan pengering lap lainnya. Hal itu karena akan menyebabkan alat kembali terkontaminasi oleh partikel yang berasal dari bahanbahan lap tersebut. 

• Pipet volumetrik, pipet Mohr, setelah dicuci tidak boleh dikeringkan dengan pemanasan air dryer atau di oven. Hal itu karena akan merusak kalibrasinya. Alat-alat tersebut cukup dikeringkan di suhu ruang. Alat tidak perlu dikeringkan, jika akan segera digunakan, cukup dibilas beberapa kali dengan larutan yang akan dipakai.

 • Buret hasil pencucian tidak harus dikeringkan, cukup dibilas 2–3 kali dengan larutan yang akan digunakan. Tujuannya untuk menghilangkan air yang menempel pada dinding dalam alat. Hal itu bertujuan agar larutan yang dimasukkan dalam buret tidak akan mengalami pengenceran oleh adanya sisa air dalam buret bekas pencucian.

 • Gelas ukur dan labu ukur dikeringkan pada suhu ruangan. Alat tersebut dibilas dengan akuades sebelum digunakan.

 

Referensi:

Wagiyono. (2022). Dasar-Dasar Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta: Penerbitan bersama antara Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan dan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.